this blog is moved to:

Click on the link above, or you will be redirected in second.

(masih) 17tahun.com

BO (Bimbingan OrangTua) Huehehe... Artikel ini tidak dikhususkan untuk konsumsi anak-anak, jadi buat yang merasa dirinya dewasa diharapkan berhati-hati. Loh? Koq yang dewasa yang justru berhati-hati? Iya... soalnya kalo anak-anak yang membaca artikel ini dan mengklik-klik sana-sini, belum tentu ngerti apa isinya, paling banter cuman cekikak cekikik doank...

Sedangkan bagi orang dewasa yang dengkulnya perlu dibersihkan dengan Attack Anti Noda, diharapkan jangan membuka link-link url yang ada di artikel ini. Kenapa? hmm... kasihan kan kalo tidak menemukan jalan keluarnya...

Penulis tidak bertanggung jawab atas terjadinya tindakan-tindakan negatif selepas membaca artikel ini. Wah, nostalgia dari the dark side nih... Kenal dengan situs 17tahun.com? Beberapa dari kita yang berpikiran ngeres (termasuk juga yang ngetik ini kali ya? :( ) dan telah bertahun-tahun menjelajah dunia internet, bisa dipastikan sangat mengenal situs porno yang satu ini.

Entah sejak kapan situs ini mulai terkenal. Tapi berdasarkan pengalaman penulis yang mulai menjelajah alam virtual sejak tahun 1995, situs ini mulai singgah di benak pada sekitar tahun 1998. Semula tahu dari pergaulan kampus (di laboratorium komputer tentunya) yang sering mendengungkan situs ini. Bersamaan dengan situs ini, turut pula berkibar situs-situs porno lokal hasil karya anak bangsa Indonesia, misalnya CCS (Cerita-cerita Seru, bukan CSS-Cascading Style Sheet) dengan Wiro sebagai moderatornya, Pondok Putri, Sanggrahan, dan seterusnya, entah siapa yang lebih dulu me-launching produknya. (Guna melindungi pembaca dari melakukan tindakan yang berdosa, dengan sengaja kami tidak memberikan link/url alamat situs tersebut).

Sebenarnya porno dan porno bukanlah hal baru di dunia internet. Pasti sebel bukan kalau melihat mailbox tiba-tiba berisi imel dengan isi dan kata-kata spam yang serba tidak jelas, atau lagi browsing tiba-tiba muncul popup yang berisi gambar-gambar 'indah' yang mengesalkan?

Tak luput pula Indonesia juga sudah dijamah oleh teknologi internet, dan tentu saja porno dot com. By the way, apa ya istilah dunia porno di internet? Kan sudah ada pornografi dan pornoaksi, kalo di internet apa istilahnya ya? PORNODOTCOM aja kali ya?

Metamorfosis situs porno Pertanyaan yang menggelikan kalo ditanyakan kepada kutu internet: Bagaimana situs porno membiayai aksinya? Biar penjelasan menjadi lebih menarik, coba jawab beberapa pertanyaan ini. Di Indonesia, apakah ada badan atau organisasi yang terang-terangan khusus mendedikasikan dirinya berkutat di bidang per-porno-an yang negatif? (soalnya ada yang bilang kalo porno itu positif dari sisi seni...) Bagaimana melakukan bisnis illegal di dunia maya? Tentu saja: carding, maksudnya menggunakan CC (credit card) orang lain yang dibajak.

Herannya yach, situs-situs porno ini tetap saja TB Simatupang (tegak berdiri siang malam tunggu panggilan) alias kayak tidak ada matinya, masih saja hidup dan berkembang.

Ambil contoh yang jadi headline kita, 17tahun.com. Saat saya mengetik artikel ini, link-nya di-blokir, karena kepopuleran isinya. Tapi bagi anda yang penasaran pengen tau isinya, situs ini sudah mempersiapkan bermacam-macam trik untuk lepas dari jeratan hukum dan hendusan polisi. Caranya? Coba search di google dengan keyword 17tahun, di situlah jawabannya... hihihi... maaf, ga enak kalo buka dapurnya para hacker dan cracker.

Beberapa link search google mengarah ke situs yang salah, tidak seperti yang ada di description-nya. Ini berarti link yang digunakan sudah tidak dibayar lagi. Why? Bisa saja karena CC yang digunakan pada saat carding sudah expired n ga bisa bayar lagi, atau ketahuan ama yang punya CC.

But wait... hanya disitu sajakah kemampuan pengelola situs porno? Tak ada kayu, rotan pun jadi. Ini sempat jadi keheranan penulis juga. Ketika iseng-iseng buka friendster, sering tertulis di box popular search in network adalah kata-kata porno (berarti banyak juga temen gue yang dengkulnya ngeres ya?), dan tak sengaja mata tertuju ke sebuah link: 17tahun.blogspot.com (maaf, jangan diklik deh kalo tidak kuat). Wow... setelah lama tidak bertemu dengan kata-kata ini, mendadak muncul di layar komputer. Dan setelah iseng-iseng klak-klik sana sini, artikelnya cukup banyak, minimal sekitar satu artikel porno per bulannya, sejak tahun 1998. Dan hebatnya panjang juga.... artikel ini kalah panjang kalee... dan kalo ga ada situs ini, artikel ini juga tidak ada.

Ternyata eh ternyata, porno itu haram... (kata Bang Rhoma Irama). Weblog pun disikat juga oleh mereka. Memang sih, situs-situs porno sering menggunakan space gratis misalnya dari tripod, atau geocities. Tapi yang menggunakan blog ini, baru saya tahu kali ini (atau memang saya yang ga gaul di dunia maya kali ya?). Dari blogspot.com, blogdrive.com, dan blog-blog yang lain (tapi ngga ada yang pake goblog). Intinya: gratis. Weblog dirasa nyaman menjadi media penulisan artikel-artikel, terutama karena gratis, ditambah lagi dengan feature unlimited space yang ditawarkan oleh situs blog.

Memang benar-benar hebat manuver dan aksi situs porno ini. Sejalan dengan kecanggihan teknologi informasi, situs porno juga turut berkembang dan makin dewasa dalam pengelolaannya.

Kalo dipikir-pikir, 17tahun.com koq tidak berubah nama ya? Bukankah sudah bertahun-tahun berjaya berkelana di dunia internet. Semestinya sekarang ganti nama menjadi 27tahun.com atau 30tahun.com. Dan bisa jadi juga sekarang 17tahun.com sudah memiliki banyak anak dengan profesi yang sama.

Pengen tahu siapa saja dan berapakah jumlah konsumen situs porno ini? Memang sih, tidak ada data yang cukup untuk menjadi dasar dan bukti konsumsi masyarakat terhadap situs porno. Tapi sebatas info saja, ketika iseng buka comment yang ada pada sebuah artikel, ada sekitar 68 orang yang mencantumkan komentar-nya, dengan komentar yang tidak jauh berbeda dengan isi artikelnya. Cukup banyak bukan? Berminat membuat artikel porno?

Jadi pengen tau juga, bila dibandingkan, banyak mana ya, hit (jumlah kunjungan ke situs) antara situs porno dengan http://www.indonesia.go.id/? Jarang dengar situs terakhir ini? Hmm... berarti cukup diragukan juga kemampuan anda menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan Indonesia Raya dari awal sampai dengan bait terakhir.

Maaf ya kalo artikel ini berusaha menjerumuskan anda ke dalam situs-situs tersebut... suer, bukan bermaksud begitu koq.

Setidaknya artikel ini bisa menambah rating situs ini di google.com untuk kategori: Artikel Nakal ... hihihi... Anyway, coba search google deh, situs ini (http://aby.blogspot.com/) masih berada di urutan kedua bila di-search menggunakan keyword "dik aby" :(

Hmm.. terpikirkan juga jadi bahan untuk tugas marketing nih.... judulnya mungkin: Desah dan Geliat Situs Porno di Ranjang Maya .... huahahaha :D [aby]